Fakta :
Anak
berusia 10 tahun yang menduduki bangku kelas 4 SD, sebut saja Toni. Walaupun
sudah kelas 4 Toni masih sulit dalam membaca. Dia harus mengeja ketika membaca,
terutama pada kata yang terdapat huruf “ng” misalnya, mengapa, minggu, mangga
dll. Dia juga masih kesulitan dalam membaca kata yang terdapat huruf konsonan
yang saling berdekatan. Misalnya ekspor, implementasi dll.
Dalam
menulis juga demikian, ketika “di dekte” Toni tidak bisa mengikuti. Padahal
untuk huruf alphabet dari A-Z dia hafal dan bentuk tulisannya juga tahu. Toni
tergolong anak yang aktif. Aktif disini maksudnya adalah aktif dalam menjaili
temannya. Orang menyebutnya anak nakal. Sampai-sampai tidak ada anak yang
mendekatinya ,terutama anak perempuan. Bahkan ada anak yang tidak berani sama
sekali dengan toni.
Harapan :
Untuk
anak usia 10 tahun kemampuan dalam membaca tidak perlu diragukan lagi. Mereka
sudah bisa untuk diajak berpikir, misalnya dalam penyelesaian tugas yang
barbasis masalah. Jadi diharapkan toni bisa lancar dalam membaca dan menulis.
Selain bisa membaca dan menulis di harapkan bisa memahami sebuah bacaan. Karena
kemampuanya cukup tertinggal bila dbandingkan dengan teman – temanya. Mengenai
sikapnya yang aktif dengan berkembangnya pola pikir anak memungkinkan untuk
bisa dirubah.
Judul : PENERAPAN METODE
“CALISTUNG” DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA YANG BERMASALAH ATAU
BERKEBUTUHAN KHUSUS.
0
komentar